3 Teknologi Ini Dapat Membantu Transisi Menuju New Normal
Persebaran virus Corona masih terus terjadi, penanganan masih terus dilakukan, dan dengan belum adanya vaksin untuk virus Corona, kondisi pandemi ini masih jauh dari kata selesai.
Bahkan WHO pun menjelaskan, ada kemungkinan skenario terburuk bahwa bisa saja virus Corona tidak akan hilang dari kehidupan kita.
Sementara kita harus berjuang menghadapi kondisi ini, di sisi lain kehidupan juga harus terus berlanjut.
Dan di sinilah kita harus bertemu dengan The New Normal.
New normal adalah babak baru kehidupan manusia dengan bayang-bayang virus Corona, yang jauh berbeda dari kehidupan kita sebelumya.
Berikut ini adalah berbagai teknologi yang mungkin akan bisa membantu kita menghadapi kondisi ini.
1. Digitalisasi
Salah satu penggunaan teknologi dalam transisi new normal adalah dengan digitalisasi, atau beralih dari hal fisik menjadi digital.
Sebenarnya ini sudah banyak dilakukan saat ini. Seperti transformasi ke Work From Home, kuliah online, meeting online, dan lain sebagainya.
Dalam konteks ini, teknologi dan infrastruktur internet yang kencang dan stabil adalah hal yang utama untuk menunjang semua kegiatan tersebut.
Tapi sebenarnya, masalahnya tidak berhenti di situ. Di masa corona ini, tidak semua hal bisa diselesaikan hanya secara digital saja, dan oleh karena itu kita perlu dukungan dengan tambahan sistem yang lain.
2. Wearable Devices
Wearable devices adalah perpaduan teknologi mutakhir dengan peralatan atau aksesoris yang biasa kita pakai. Contoh sederhananya seperti smartwatch atau Google glasses.
Wearable device dapat membantu kita beradaptasi dalam kondisi new normal.
Contohnya, di kondisi saat ini kita mendapatkan anjuran untuk tidak memegang wajah untuk menghindari kontak virus Corona ke muka, mencuci tangan dengan hand sanitizer, ataupun berjarak cukup jauh dengan orang lain. Walaupun kedengarannya mudah, tapi hal ini sangat susah dilakukan.
Ada salah satu inisiatif wearable devices yang menarik dari MIT bernama Saving Faces, dapat membantu memberikan peringatan ketika tangan pengguna hendak memegang wajah.
Pengembangan lebih jauh dari teknologi wearable device ini juga bisa digunakan untuk memberi peringatan ketika berjarak terlalu dekat dengan orang lain, melacak pergerakan suspect corona, atau juga untuk mendeteksi kondisi kesehatan tubuh secara otomatis.
3. Industrial Internet of Things
Jika sebelumnya kita berbicara dalam konteks individu, jangan lupa bahwa agar bisa berjalan normal, kehidupan kita perlu ditopang oleh dunia industri. Dan dunia industri, baik itu manufacturing, pembangkitan energi, dan lain sebagainya, juga harus menyesaikan diri dengan new normal.
Dan salah satu caranya adalah dengan Industrial Internet of Things atau Industrial IoT.
Dengan sistem Industrial IoT, mesin-mesin besar yang mulanya butuh banyak tenaga baik sebagai operator atau maintenance, dipasang serangkaian sensor dan berkomunikasi dengan jaringan internet.
Dengan begini, bisa didapatkan semacam copy digital dari suatu mesin yang dapat dimonitor dari jarak jauh secara realtime.
Hal ini dilakukan bukan hanya untuk mendeteksi kondisi mesin, tapi juga agar mesin menjadi pintar. Mesin mendapatkan banyak input dalam bentuk big data, yang kemudian diolah dan dianalisis secara cloud, dan eksekusi sendiri oleh mesin tersebut, sehingga mengurangi kontak antar manusia dalam prosesnya.
Berdasarkan laporan dari McKinsey, kondisi pandemi ini mau tidak mau harus mengubah dunia industri menerapkan Digital Manufacturing.
Karena bagaimana pun juga, keterhambatan supply chain justru dapat mengakibatkan dampak yang sangat besar disamping virus Corona itu sendiri.
Nah demikian itu tadi beberapa teknologi yang dapat membantu transisi kita semua menghadapi era the new normal. Semoga kita dapat menjalani kondisi ini dengan baik.
Tonton versi video dari tulisan ini di Youtube:
